Sebelum tampil di Metaltown, Swedia 18 Juni kemarin, Johnny Christ menyempatkan diri untuk diwawancarai majalah ‘Nöjesbladet’.
Bulan lalu Avenged Sevenfold merilis lagu baru mereka 'Not Ready to Die'. Adalah musik pertama yang mereka rekam sejak drummer mereka, Jimmy 'The Rev' Sullivan ditemukan meninggal Desember 2009.
"Bung, aku memikirkan dia setiap hari," kata Johnny Christ, "Perasaan senang, perasaan sedih- dia selalu ada. semua orang membicarakannya setidaknya sekali dalam sehari dan kami tertawa bersama dalam kenangan. Kesedihan tidak akan pernah hilang."
Dengan wajah pucat, berumur sekitar 26 tahun ini secara terbuka berbicara tentang betapa sulitnya untuk menulis 'Not Ready to Die', sebuah lagu yang dikatakannya tidak akan dimuat di album-album Avenged Sevenfold.
"Apakah kamu merasakan tekanan sebelum album berikutnya? Tentu saja. Aku pikir itu akan terjadi. Ini adalah proses yang sangat sulit dan tidak biasa, dan satu lagi yang membuat teringat pada mendiang teman kami.Kami kehilangan bagian penting dari teka-teki dan aku tidak bisa bilang seperti apa jadinya album berikutnya, jika bahkan belum direkam."
Apakah anda marah padanya karena beliau meninggal?
"Satu-satunya rasa marah yang aku rasakan adalah kematiannya yang tidak dapat diubah. The Rev adalah seorang pria brilian yang memilih jalan hidupnya. Seseorang yang meramalkan tentang akhir hidupnya. 'Fiction', yang ia tulis dan nyanyikan beberapa hari sebelum dia meninggal, sebaliknya tidak ada disini. Itu adalah ucapan selamat tinggalnya."
Christ mengatakan bahwa mendiang drummer untuk waktu yang lama, bahkan sebelum band sukses seperti sekarang, mengatakan dia akan menjadi bintang dan meninggal sebelum dia merayakan ulang tahunnya yang ke 30.
"Dia hidup sampai ke puncak dan kami tidak bisa marah atau kesal padanya. Di usianya yang ke 28 dia hidup lebih dari 90 persen dari populasi dunia menjalani hidup mereka, aku dapat menjamin itu."
translate by : @raditya_yoga
No comments:
Post a Comment